Sejarah
Berkelium, anggota ke delapan seri transisi aktinida, yang ditemukan pada bulan Desember 1949 oleh Thompson, Ghiorso, dan Seaborg, dan merupakan unsur sintesis transuranium yang kelima. Dihasilkan dengan penembakan sejumlah miligram 241Am dengan ion Helium dalam siklotron di Berkeley, Kalifornia. Isotop pertama yang dihasilkan memiliki masa 243 dan meluruh dengan waktu paruh 4.5 jam. Sepuluh isotop lainnya sekarang telah diketahui dan telah disintesis. Bukti adanya 249Bk dengan masa paruh waktu  314 hari, membuatnya sangat memungkinkan untuk mengisolasi berkeium dalam jumlah yang bisa diamati, sehingga sifat-sifatnya bisa diselidiki secara  makroskopik. Senyawa berkelium, yakni bekerlium klorida, bisa diproduksi pada tahun 1962 dengan berat satu permilyar gram. Berkelum mungkin belum  bisa dihasilkan dalam bentuk unsur, namun diduga, warnanya keperak-perakan, mudah larut dalam asam mineral dan mudah teroksidasi oleh udara oksigen pada suhu tinggi membentuk oksida. Metode sinar X telah digunakan untuk mengenali beragam senyawa berkelium. Seperti halnya unsur aktinida lainnya, berkelium cenderung terakumulasi dalam sistem tulang. Karena unsur ini langka, saat ini berkelium belum digunakan secara komersial maupun untuk tekhnologi.