Sejarah
Neptunium adalah unsur transuranium sintetis  dari seri aktinida yang ditemukan pertama kali; isotop neptunium 239Np dihasilkan oleh McMillan dan Abelson pada tahun 1940 di Berkeley, California, sebagai hasil penembakan uranium dengan  neutron yang dihasilkan siklotron. Isotop 237Np (masa paruh 2.14 x 106 tahun) didapatkan dalam kuantitas gram sebagai hasil samping dari reaktor nuklir dalam produksi plutonium. Kuantitas neptunium di alam sangat kecil karena reaksi transmutasi bijih uranium yang dihasilkan neutron yang ada. Neptunium dibuat dengan mereduksi NpF3 dengan uap barium atau litium pada suhu 1200oC.
Logam neptunium memiliki penampakan seperti perak, reaktif secara kimiawi, dan berada dalam sedikitnya tiga modifikasi struktur: alfa-neptunium,  ortorombik  dengan kerapatan 20.25 g/cm3; beta-neptunium (di atas 280oC), tetragonal, kerapatan (313oC) 19.36 g/cm3; gamma-neptunium ( di atas 577o°C), kubus, kerapatan (600oC) 18.0 g/cm3. Neptunium memiliki empat bilangan oksidasi dalam larutan : Np+3 (berwarna ungu pucat) yang analog dengan ion Pm+3, Np+4 (hijau kuning); NpO2+ (biru hijau); dan NpO2++ (merah muda seulas). Tiga ion terakhir, sebagai ion teroksigenasi adalah bersifat radioaktif yang hanya menunjukkan ion sederhana dari bilangan oksidasi (II), (III) dan (IV)dalam larutan berdasar air.  Neptunium membentuk tri- dan tetrahalida seperti  NpF3, NpF4, NpCl4, NpBr3, NpI3 dan oksida dengan komposisi bervariasi seperti yang ditemukan dalam sistem uranium-oksigen, termasuk Np3O dan NpO2.
Ada 1 isotop neptunium yang telah dikenali. Lembaga ORNL memiliki 237Np yang tersedia untuk dijual dengan izin dan juga untuk diekspor.  Isotop ini dapat digunakan dalam instrument pendeteksi neutron.