Sejarah
Ditemukan pada tahun 1803 oleh Tennant dalam residu yang tersisa ketika platinum mentah dilarutkan dengan aqua regia. 

Sumber
Osmium terdapat dalam  mineral iridosule  dan dalam pasir sungai yang menghasilkan platinum di daerah Ural, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Juga ditemukan dalam bijih mineral yang mengandung nikel di Sudbury, daerah Ontariobersama dengan logam grup platinum lainnya. Meski kadarnya dalam bijih-bijih tersebut sangat kecil, namun karena adanya penambangan bijih nikel berton-ton, memungkinkan perolehan Osmium sebagai hasil samping. 

Sifat
Osmium berwarna putih kebiru-biruan, berkilauan, dan rapuh meski pada suhu tinggi. Memiliki titik cair tertinggi dan tekanan uap terrendah pada grup platinum. Logam ini sangat sulit untuk dipakai, tapi osmium serbuk atau bentuk lunaknya dapat membentuk osmium tetroksida, tang merupakan zat oksidator yang sangat kuat dan memiliki bau yang tajam. Tetroksida ini sangat beracun dan mendidih pada suhu 130oC.
Kerapatan yang terukur antara iridium dan osmium menunjukkan bahwa osmium sedikit lebih rapat daripada iridium, jadi osmium termasuk ke dalam unsur logam berat.  Perhitungan kerapatan dengan metode lapisan ruang, yang lebih dipercaya daripada pengukuran langsung, menghasilkan data kerapatan 22.65 untuk iridium, dan 22.661 untuk osmum. Meski ada informasi ini, belum ada keputusan untuk menntukan unsur mana yang lebih berat antara iridium dan osmium. 

Penanganan
Konsentrasi osmum di udara serendah 107 g/m3 dapat menyebabkan penyempitan paru-paru, kerusakan pada kulit dan mata. Terpapar dengan osmium tetroksida tidak boleh melebihi 0.0016 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu). 

Kegunaan
Senyawa osmium tetroksida telah digunakan untuk mendeteksi sidik jari dan untuk mewarnai jaringan lemak untuk slide mikroskop. Logam ini hampir selalu digunakan untuk menghasilkan alloy yang sangat keras dengan logam grup platinum lainnya untuk mata pulpen, jarum fonograf, dan kontak listrik.