Sejarah
Pada tahun 1974, anggota Institut Joint untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, melaporkan penemuan unsur 106, yang juga telah bisa disintesis. Glenn Seaborg adalah bagian dari grup ini dan unsur ini dinamakan demikian untuk menghormatinya.
Pada bulan September 1974, para pekerja di Lawrence Berkeley dan Livermore Laboratories telah mengklaim pembuatan unsur 106 “tanpa keraguan ilmiah”. Grup LBL dan LLL menggunakan HILAC untuk mempercepat ion 18O menghantam target 249Cf.
Unsur 106 dibuat dengan  reaksi 249Cf(18O,4n)263X, yang memancarkan alfa menjadi rutherfordium, kemudian emisi alfa menjadi nobelium, dilanjutkan dengan peluruhan alfa antara rutherfordium dan nobelium. Unsur inidiidentifikasi memiliki energi alfa 9.06 dan 9.25MeV dengan masa paruh waktu 0.9+/-0.2 detik.
Di Dubna, ion 54Cr berkekuatan 280MeV dari siklotron 310 cm digunakan untuk menghantam target 206Pb, 207Pb, dan 208Pb pada waktu yang berbeda. Foil digunakan pada lempeng target untuk mendeteksi aktivitas fisi spontan. Diketahui kemudian, bahwa foil teretsa dan secara mikroskopi terdapat sejumlah jejak reaksi fisi dan aktivitas fisi waktu paruh. Percobaan lainnya dibuat untuk memperleh kepastian tentang penemuan unsur ini.